Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan Bagi Pengembangan Diri*


Oleh: Supita Kunanti, Mhs Prodi IAT semester I
Pandangan atau pendapat terhadap judul ini bahwa pada dasarnya  kepribadiaan seseorang itu sangat beragam. Di mana kepribadian ada pada diri seseorang ketika ia masih kecil, dan pada saat ia berada dalam pelukan keluarga. Tanpa disadari kepribadiaan semakin lama akan semakin berkembang.
Gambar: pusatkonsultasi[dot]com
Memang kepribadiaan itu awalnya dibentuk di keluarga, dimana orang tua mengajarkan kita hal- hal yang bermanfaat mulai dari yang sangat kecil, mengajarkan kita untuk berbicara memanggil ayah dan ibu.
Kedua yaitu, dengan teman sebaya kita pada saat kita melihat teman sebaya kita lebih kreatif, aktif, dan banyak memberikan motivasi kepada teman kita yang lain. Di situlah terkadang kita berfikir mengapa kita tidak bisa seperti dia?
Pada akhirnya kita berpikir bahwa kita pun ingin seperti dia dengan membentuk kepribadiaan di dalam diri kita sendiri, itu minimalnya.
Terakhir yang dapat membentuk kepribadiaan seseorang yaitu masyarakat. Dimana apabila kita bergaul dengan orang-orang yang kreatif kita dapat bertukar pikiran dengan orang terdekat yang ada pada masyarakat tersebut.Menjauhkan diri dari rasa manja, angkuh, dan kita dapat lebih menghormati orang yang lebih tua. Sehingga dapat memajukan masyarakatnya dengan kepribadiaan pada diri seseorang.Namun, hanya mengunakan akal dan pikiran sehingga mereka dapat membentuk kepribadianya dan menjadi orang yang sangat dermawan di kehidupannya.

Pada masa saat ini juga kita tidak dapat lepas dari yang namanya sosial media, dimana orang-orang sangat banyak mengunakan alat modern ini. Di dalam sana kita dapat menemukan bagaimana orang-orang luar yang sangat luar biasa dapat membentuk kepribadiaannya hingga sukses tanpa mengunakan uang.
Ditambah lagi, pada saat ini ada pendidikan kewarganegaraan sebagai mata kuliah pegembangan kepribadiaan, dengan adanya mata kuliah ini mahasiswa semakin dapat memebentuk kepribadiaanya. Bukan hanya di keluarga, teman sebaya, sosial media, dan masyarakat tetapi juga negara.
Kelompok kuliah pengembangan kepribadiaan kewarganegaraan yang termuat dalam kurikulum pendidikan, menekankan kejelasan hasil didik, sebagai seorang yang memiliki kemampuan dalam hal menguasai ilmu dan keterampilan dalam bentu kekaryaan menguasai sikap berkarya secara profesional. Menguasai hakikat dan kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Perubahan pendidikan ke masa depan adalah salah satu tujuan agar tidak mengendalikan hal-hal yang negatif. Pendidikan ke masa depan ini tentunya semakin ke depan akan semakin maju.
Mempersiapkan pribadi sebagai warga negara dan anggota masyarakat yang bertangungjawab. Menanamkan dasar pembangunan berkelanjutan bagi kesejahteraan manusia dan kelestarian lingkungan hidup, menyelengarakan pendidikan yang berorientasi pada penguasa, pengembangan, dan penyebaran ilmu pengetahuan tekhnologi dan demi kepentingan manusia.
Seseorang yang membentuk kepribadiiannya dengan benar dan teliti akan menjadi orang yang disiplin dalam segala hal. Mengembangkan sikap dan prilaku kewarganegaraan yang mengapresiasikan nilai nilai moral etika dan regilius, menjadi warga negara yang cerdas berkarakter, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, menambah kebangaan jiwa, dan semangat nasionalisme dan rasa cintah tanah air.
Selanjutnya, mengembangkan sikap demokratik berkedepanan dan bertangung jawab, seta mengembangkan kemampuan bersaing adil di era globalisasi, dan menjunjung tinggi nilai keadilan.
Namun pembentukan kepribadiaan seseorang tidak lepas dari sila yang lima: dimana segala sesuatu yang kita lakukan haruslah niat karena Tuhan yang maha esa, adanya penilaian dan kelakuaan yang adil di negara ini, adanya perstatuan di Indonesia, kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksaan, dan keadilan yang dirasakan oleh semua rakyat, sehingga kepribadiian itu terbentuk secara baik dari masa ke masa.
Pada intinya, bahwa pembentukan kepribadiaan itu tidak terlepas dari keluarga, teman sebaya, sosial media, dan masyarakat. Di tambah dengan adanya pendidikan civic education yang membahas tentang pendidikan kewarganegaraan sebagai mata kuliah pengembangan kepribadiaan ini sangat membantu para siswa untuk lebih mandiri, kreatif, dan memiliki kepribadiaan yang sangat luar biasa di setiap individunya.
Pembentukan kepribadiaan juga tidak dapat lepas dari sila yang lima, untuk menuju Indonesia yang lebih maju, amanah, aman dan tentram serta orang-orang yang cerdas penuh dengan karya-karya yang lebih berbeda dan dapat menjadikan negara maju dan tidak kalah saing dengan negera- negera luar.
Selain itu juga kita adalah khalifah di muka bumi ini sebagaimana firman Allah pada surah AL-AN’AM ayat 165: yang Artiya;
“Dan Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi dan ia mengangkat derajat sebagian kamu di atas yang lain, untuk mengujimu atas (karunia)yang di berikannya kepadamu. Sesungguhnya Tuhan mu sangat cepat memberi hukuman, dan sungguh dia maha pengampun, maha penyayang.”
___
* Tulisan telah dimuat sebelumnya di leuserantara[dot]com dan di lingkarsuaranews[dot]com

Berbagi Informasi Via Sosmed :

Profil Prodi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir

Program studi (prodi) Ilmu al-Qur’an dan Tafsir (IAT) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Gajah Putih Takengon adalah program studi yang fokus mengkaji al-Qur’an sebagai sumber ajaran agama Islam. Prodi ini berada pada Jurusan Ushuluddin dan Dakwah.

Visi
Menjadi program studi yang unggul dalam menghasilkan kader ulama yang berintegritas, kreatif, inovatif dan berkepribadian Islami tahun 2022

Misi
Pertama, melaksanakan proses pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas dalam studi ilmu al-Qur'an dan Tafsir;
Kedua, melaksanakan pengkajian dan penelitian dalam bidang ilmu al-Qur'an dan Tafsir yang diintegrasikan dalam sains dan teknologi;
Ketiga, melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di bidang ilmu al-Qur'an dan Tafsir dalam rangka mengatasi persoalan sosial keagamaan;
keempat, menjalin kerjasama dan kemitraan dengan berbagai stakeholder di tingkat lokal, nasional dan internaisonal dalam rangka pengembangan program studi.

Profil Lulusan
Lulusan prodi IAT akan menyandar gelar akademik Sarjana Agama (S.Ag). Profil utama lulusan adalah sebagai kader ulama yang akan menjadi akademisi, pengajar, penyuluh agama atau muballigh yang menguasai bidang al-Qur’an dan tafsir.

Profil lain lulusan prodi IAT adalah sebagai peneliti dan praktisi sosial keagamaan. Sebagai peneliti, lulusan prodi IAT akan menjadi peneliti dan penulis buku ilmiah dan populer di bidang ilmu al-Qur’an dan tafsir. Sedangkan sebagai praktisi sosial keagamaan, lulusan prodi IAT dapat mengintegrasikan antara kajian Al-Qur’an dan Tafsir dengan perkembangan persoalan sosial keagamaan di tengah masyarakat dengan menjadi praktisi lembaga tahfiz dan tahsin al-Qur’an, imam masjid, penerjemah atau editor buku-buku keagamaan, dan fasilitator pemberdayaan masayarakat bidang keagamaan.





Berbagi Informasi Via Sosmed :

Populer

Daftar Postingan

Copyright © mIQaTa | Atas Izin Allah dapat dibuat melalui Blogger