DAKWAH SIRRIYAH (SEMBUNYI-SEMBUNYI)
Oleh: Zainal Abidin
Mahasiswa IAT semester VI STAIN Gajah Putih Takengon
Islam adalah agama yang lahir dan berkembang di Jazirah Arab, tepatnya di kota Mekkah yang merupakan tempat dimana wahyu pertama diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Sebagai seorang Nabi dan Rasul Nabi Muhammad saw dibebankan tugas untuk menyebarkan ajaran yang diturunkan Allah swt, dengan berbagai tantangan yang siap menghentikannya. Disisi lain, mayoritas penduduk Mekkah adalah penganut agama yang telah menjadi tradisi secara turun temurun, yakni penyembah Berhala, sehingga akan sulit untuk merubah kepercayaan yang sudah mengakar dan membudaya dalam kehidupan orang-orang Arab. Dengan berbagai tantangan yang dihadapi menjadikan proses dakwah menjadi terhambat, hal inilah yang menjadi alasan dakwah yang dilakukan Nabi Muhammad saw pada awal kemunculan Islam dibagi menjadi dua tahapan yakni dakwah secara sembunyi-sembunyi (Sirriyah) dan dakwah secara terang-terangan (Jahriyah).
Dakwah Sirriyah atau secara sembunyi-sembunyi merupakan fase awal dalam tahapan dakwah Nabi Muhammad saw. Fase ini berlangsung sekitar tiga tahun pertama. Hal tersebut mengingat kedudukan Nabi Muhammad yang masih lemah, ditambah dengan ajaran yang dibawa Rasulullah yang sangat bertolak belakang dengan apa yang sudah menjadi keyakinan orang-orang Mekkah yang dipenuhi dengan ke syirikan. Dakwah secara sembunyi-sembunyi juga merupakan cara yang ditempuh untuk menghindari tindakan orang-orang Quraisy yang terkenal akan kefanatikanya terhadap Berhala.
Orang yang paling pertama diseru oleh Nabi Muhammad saw adalah isteri beliau yakni Ummu mukminin ; Khadijah binti Khuwailid, kemudian dilanjutkan dengan budaknya, Zaid bin Haritsah, kemudian sepupunya Ali bin Abi Thalib yang masih belia, kemudian sahabat dekatnya, Abu Bakar As-sidiq. Usaha beliau disambut baik oleh orang-orang dekat Nabi Muhammad saw dengan penuh keyakinan. Orang-orang inilah yang kemudian dikenal dengan sebutan Assabiqunal-awwalun atau generasi pertama yang menerima Islam.
Setelah memeluk Islam para Assabiqunal-awwalun tidak hanya berdiam saja, namun mereka juga berupaya untuk menyebarkan ajaran yang telah mereka terima dari Nabi Muhammad saw. Sebagaimana yang dilakukan oleh Abu Bakar As-sidiq yang juga berdakwah menyebarkan ajaran Islam. Dakwah yang dilakukan oleh Abu Bakar ternyata berhasil dengan cepat, hal ini dipengaruhi oleh perangainya yang terpuji dan terhormat dikalangan masyarakat.
Adapun diantara orang yang memeluk Islam melalui Abu Bakar adalah ; Usman bin Affan, Zubair bin Awwam. Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqas dan Thalhah bin Ubaidillah. Mereka juga merupakan sahabat yang banyak berperan dalam dakwah Nabi Muhammad saw.
Kemudian, satu demi satu masyarakat Quraish memeluk Islam seperti ; Bilal bin Rabbah, Ubaidah amir bin Jarrah, Abu Salamah bin Abd Al-asad, Arqam bin Abi Arqam, Usman bin Madz’un, Fatimah binti Khatab, Abdullah bin Mas’ud dan lainnya.
Diantara perintah yang diturunkan pada awal-awal dakwah Nabi Muhammad saw, adalah perintah sholat dua kali sehari semalam, yakni dua raka’at pada pagi hari dan dua rakaat pada petang hari. Adapun ciri wahyu yang diturunkan di Makkah adalah ayat atau surat yang pendek-pendek, yang bercerita tentang ke-Esaan Allah swt, cerita Syurga dan Neraka dengan keindahan bahasa yang halus serta tinggkat ke balaghahan yang tinggi. Hal inilah yang juga menjadi alasan masyarakat Makkah menerima ajaran Nabi Muhammad saw.
Refrensi :
Syekh Shafirur-Rahman Mubarakfury (terj. Abdullah Haidir). Sejarah hidup dan perjuangan Rasulullah saw.2005. Riyadh : Kantor dakwah dan bimbingan bagi pendatang as-sulay
Berbagi Informasi Via Sosmed :